Home Budaya IAS Dukung Perfilman Lokal: Terima Kru Film Badik yang Angkat Budaya Bugis-Makassar

IAS Dukung Perfilman Lokal: Terima Kru Film Badik yang Angkat Budaya Bugis-Makassar

28
0

MNCMAKASSAR – Politikus Partai Golkar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menyatakan dukungannya terhadap perkembangan industri perfilman, khususnya karya yang mengangkat nilai-nilai budaya daerah.

Hal ini disampaikan saat IAS menerima kunjungan audiensi dari kru film Badik, di ruang kerjanya di Makassar, Senin (13/10/2025).

Pertemuan tersebut berlangsung dalam rangka promosi film Badik, sebuah film aksi misteri yang akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 30 Oktober 2025.

Film ini menjadi sorotan karena mengangkat senjata tradisional khas Bugis-Makassar, badik, sebagai simbol kehormatan dan jati diri masyarakat Sulawesi Selatan.

Dalam kesempatan itu, IAS menyampaikan apresiasinya terhadap para insan perfilman Indonesia, khususnya para sineas muda yang terus berupaya memperkenalkan budaya lokal melalui karya berkualitas.

“Saya sangat mengapresiasi karya anak bangsa seperti film Badik ini. Selain menghibur, film ini juga membawa pesan kuat tentang budaya, kehormatan, dan nilai kekeluargaan masyarakat Bugis-Makassar. Ini adalah bentuk pelestarian budaya melalui media yang digemari generasi muda,” ujar IAS.

Film Badik merupakan hasil kolaborasi Indora Global Film dan Pandawa Lima Kreatif, dengan Dicky R. Maland sebagai sutradara dan Ira Kusmira, Ical Labarani, serta Abd. Gaffar sebagai produser.

Naskah film ditulis oleh Fajar Umbara dan Syawal Sihombing, dua penulis yang dikenal andal dalam mengolah kisah aksi penuh emosi dan makna.

Mengusung latar budaya Sulawesi Selatan, Badik mengisahkan perjuangan seorang kakak bernama Badik (Wahyudi Beksi) yang berusaha mengungkap kematian adiknya akibat tragedi ospek di sebuah kampus ternama.

Dalam perjalanannya, ia dibantu oleh Nur (Prisia Nasution) untuk membuka tabir misteri di balik peristiwa kelam tersebut. Film ini juga dibintangi oleh Donny Alamsyah, Mike Lucock, Aulia Yayan, Putri Aminda, Anggun Rustiar, Fandy Fight, dan Devries Brigel.

IAS menegaskan bahwa dukungan terhadap karya film lokal seperti Badik sangat penting dalam memperkuat identitas bangsa di tengah gempuran budaya global.

“Film seperti Badik menunjukkan bahwa budaya daerah bisa menjadi sumber inspirasi yang luar biasa. Pemerintah dan masyarakat perlu bersama-sama mendukung upaya pelestarian ini agar generasi muda tidak melupakan akar budayanya,” tambahnya.

Dengan sinematografi yang kuat, alur cerita yang berlapis, serta nilai-nilai kearifan lokal yang kental, Badik diharapkan dapat menjadi film budaya-aksi yang membanggakan Sulawesi Selatan dan Indonesia.

Turut hadir, Ira kusmira (executiv produser/Talent), Faisal (direktur pandawalima), Fatimah (keuangan pandawa lima), A. Rifqi Nur Mukhtar (talent /crue/investor), Yaya (asisten komisaris pandawa lima), Iko maladi ( Asisten produser Indora), ina (crew Indora ), Aditya (crew Indora ), Aulia qalbi (Talent), dan Dede luxor(Talent).

Film Badik dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 30 Oktober 2025.